KATHMANDU, (CNK) – Perdana Menteri Nepal KP Sharma Oli resmi mengundurkan diri pada Selasa (9/9/2025) setelah gelombang protes besar-besaran menentang kebijakan larangan media sosial dan dugaan korupsi. Aksi massa yang meluas sejak pekan lalu menewaskan sedikitnya 19 orang.
Meski pemerintah telah mencabut aturan larangan media sosial, demonstrasi tetap berlanjut dan berubah menjadi amarah rakyat terhadap korupsi serta elite politik.
Massa dilaporkan membakar rumah sejumlah tokoh penting di Kathmandu, termasuk kediaman Sher Bahadur Deuba (pemimpin Nepali Congress), Presiden Ram Chandra Poudel, Menteri Dalam Negeri Ramesh Lekhak, dan Pushpa Kamal Dahal, pemimpin Partai Komunis Nepal (Maois).
Tak hanya itu, sebuah sekolah swasta milik Arzu Deuba Rana, istri Deuba yang kini menjabat Menteri Luar Negeri, juga ikut dibakar massa.
Situasi semakin tegang memaksa pemerintah memberlakukan jam malam dan menutup sekolah di Kathmandu serta kota-kota lain. Meski demikian, bentrokan dan kerusuhan masih terjadi di berbagai titik ibu kota.
Pengunduran diri Oli menandai salah satu krisis politik terbesar Nepal dalam satu dekade terakhir, yang memperlihatkan semakin dalamnya ketidakpercayaan publik terhadap pemerintahan dan elite politik negara Himalaya tersebut.
(R01-R12-BFN)
![]()





































