PALEMBANG, SUMSEL – Dalam rangka memastikan optimalnya pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan berbasis digital untuk pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan, Lily Kresnowati didampingi Kepala Cabang Palembang BPJS Kesehatan Edy Surlis mengunjungi Fasilitas Kesehatan di Palembang, Senin (4/11/2024).
CAHAYANEWSKEPRI.COM – Disela-sela kunjungan di RS Siti Khodijah Palembang selain meninjau pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap, Lily juga secara langsung menyapa peserta JKN yang sedang mendapatkan layanan. Tak segan Lily memberikan informasi terkini terkait Program JKN antara lain penggunaan Aplikasi Mobile JKN untuk kemudahan layanan. Lily juga menanyakan secara langsung layanan yang dirasakan oleh peserta JKN. Lily berpesan kepada peserta JKN agar segera melapor ke petugas BPJS Kesehatan jika mengalami kendala dalam mendapatkan layanan kesehatan.
Lily menambahkan bahwa Fasilitas Kesehatan diharapkan dapat terus mengedukasi peserta JKN terkait digitalisasi layanan seperti antrean online yang telah disediakan oleh BPJS Kesehatan melalui aplikasi Mobile JKN sehingga pemanfaatannya dapat lebih optimal.
“Kualitas layanan kepada peserta JKN menjadi perhatian BPJS Kesehatan, peserta JKN yang sudah berobat sesuai prosedur tidak boleh dikenai biaya tambahan/iur biaya. Jika itu terjadi jangan sungkan untuk membuat laporan/pengaduan ke BPJS Kesehatan, nanti petugas BPJS Kesehatan akan membantu mengkomunikasikan dengan fasilitas kesehatan,” terang Lily.
Lily juga menjelaskan saat ini peserta JKN dapat mengakses Aplikasi Mobile JKN untuk berbagai kemudahan layanan diantaranya fitur antrean online. Dengan mengambil antrean secara online peserta dapat datang sesuai perkiraan waktu layanan sehingga tidak perlu menunggu/mengantre terlalu lama di fasilitas kesehatan.
“Selain fitur antrean online, di Aplikasi Mobile JKN peserta juga bisa melihat secara langsung ketersediaan tempat tidur di rumah sakit secara real time, selain itu peserta juga bisa melihat info riwayat layanan kesehatan yang pernah didapatkan, melakukan skrining riwayat kesehatan, bahkan melakukan konsultasi online dan pengaduan layanan bisa diakses melalui Aplikasi Mobile JKN,” jelas Lily kepada salah satu peserta JKN.
Kehadirannya disambut langsung oleh Direktur RS Siti Khodiah Asdaria Tenri beserta jajaran manajemen. Didampingi Asdaria, Lily meninjau satu persatu layanan yang ada di RS Siti Khodijah, saat mengunjungi peserta yang sedang di rawat inap Lily bertanya terkait layanan yang dirasakan. Benar saja salah satu keluarga pasien mengatakan layanan yang diberikan RS Siti Khodijah sudah sangat baik, tidak ada iur biaya selama mereka di rawat inap di RS Siti Khodijah.
Lily sangat mengapresiasi komitmen RS Siti Khodijah untuk terus mengoptimalkan layanan kepada masyarakat khususnya peserta JKN di Palembang.
Sementara itu Direktur RS Siti Khodijah Palembang, Asdaria Tenri mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan pantauan secara langsung ke lapangan yang dilaksanakan oleh Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan.
Dari Data yang ada RS Siti Khodijah memiliki 200 Ketersediaan tempat tidur yang terdiri dari Ruang ICCU 5, Ruang ICU, IGD, Kelas 1, Kelas 2, Kelas 3, NICU, Perinatologi, PICU, Ruang Isolasi, VIP dan VVIP.
Asdaria menambahkan “seiring pertumbuhan jumlah peserta, RS Siti Khodijah selalu meningkatan peningkatan pelayanan dan semoga dapat semakin mengoptimalkan layanan kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat dilayani maksimal”.
Salah satu peserta JKN yang ditemui Tim Jamkesnews Nelly Aryana merasakan jika layanan yang diberikan Program JKN saat ini sudah sangat baik. Tidak ada perbedaan layanan antara pasien umum ataupun BPJS Kesehatan.
“Saya sudah lama menjadi pengguna layanan JKN, karena saya memiliki beberapa riwayat penyakit yaitu Jantung dan Hipertensi. Saya juga merupakan peserta PRB yang rutin mengkonsumsi obat dan saat saya melakukan kontrol kesehatan di RS Siti Khodijah ini saya dilayani dengan sangat baik.
“Alhamdulillah dengan adanya Program JKN, saya dapat melakukan pengobatan dengan maksimal tanpa adanya biaya tambahan,” ujar Nelly mengakhiri pembicaraan. [Novi/Darwis]