Jakarta – Kita tahu saat ini banyak sekali orang lupa akan siapa diri nya, beberapa gejala menonjol dari sikap nya lupa diri antara lain tergambar pada diri nya sombong, mereka merasa diri nya paling baik dan paling unggul dari segala nya manusia yang terjangkit penyakit lupa diri.
CAHAYANEWSKEPRI.COM – Kebanyakan jika seseorang sudah lupa diri dia akan terjerumus dalam bahaya besar, mereka lazim nya menganut pribadi buruk dan melupakan prinsip-prinsip hidup yang sebenar nya antara lain mereka akan lupa asal mula nya orang yang lupa asal diri nya seperti kutipan pepatah berikut “Kacang Lupa Akan Kulitnya” hal tersebut tentunya akan merugikan diri nya sendiri apa bila mereka menjadi orang kaya.
Lupa pada waktu dia melarat yang pernah di alami nya dia lupa di saat waktu belum punya kedudukan dan lupa dia pada waktu nganggur dan sekarang dapat pekerjaan mereka tidak ingat ketika belum bisa apa-apa dan orang seperti ini biasa nya meremehkan orang lain mereka lupa dengan firman ALLAH SWT.
Ada orang pada waktu itu dia tidak ada pekerjaan setelah di berikan pembinaan dan ikut bergabung dengan media Massa yang cukup terkenal, media nasional dan orang itu di didik dan di bimbing untuk menjadi wartawan profesional oleh seorang wartawan Senior yang cukup di kenal di kota pempek (Palembang).
“Tak di sangka-sangka setelah dia pintar menguasai segala nya dia loncat pagar ke Redaksi pusat baik Rilis Berita dan Iklan dan lupa siapa yang mendidik nya yakin lah ALLAH SWT maha tahu pada suatu saat dia jatuh tidak bisa bangkit sudah ada bukti nya.” kata Darwis.
Darwis Akbar adalah seorang Pimpinan Redaksi Berita Fakta News dan wartawan Senior. Bung Darwis melanjutkan jika seorang wartawan mau membuat Media Cetak harus ada dana 100 Juta baru nyaman.
“Jika seseorang ingin mendirikan sebuah perusahaan media online wartawan harus paling tidaknya ada dana minimalnya Rp. 30 juta baru nyaman mau buat Perseroan Terbatasnya (PT) nya, sewa tempatnya jika belum memiliki tempat sendiri, keperluan operasional kantor berupa komputer, meja kerja, televisi, Hand Phone (HP), Kendaraan operasional,” jelas Darwis.
Kemudian Darwis berkeluh perihal kalau ada wartawan yang mau minta Kartu Tanda Anggota (KTA) pers secara PDF itu bukti wartawan tersebut hanya inginkan Kartu Tanda Anggota ( KTA ) gratisan saja, wartawan tersebut mempunyai karakter bermodalkan *DENGKUL* saja.” keluhnya.
Setelah mendapat Kartu Tanda Anggota (KTA) wartawan tersebut menghilang bak di telan “BUMI” tidak ada mencari, membuat, menulis peristiwa berita apapun, apalagi berkontribusi mencarikan iklan untuk perusahaan itu NIHIL semuanya,” tutup Darwis kepada pers kepada cahayanewskepri.com (Red)
Sumber; (idr) pers beritafaktanews